Berita

Revolusi Mental Dan Wawasan Kebangsaan Untuk Menanamkan Dan Menumbuhkan Kembali Rasa Kebangsaan

Semarang – (25/3) Rapat Kerja Tematik Program dan Kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tahun 2021, membahas penyelarasan/penyatuan persepsi dan komitmen dalam membangun sinergitas urusan Kesatuan Bangsa melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan. Gerakan sistematis dan sistemik sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing – masing berdasarkan peraturan perundang–undangan yang menyentuh seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berlangsung Kamis pagi, rapat dilaksanakan di Hotel Gets, Semarang. Dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar; Sekretaris Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Imran; Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, Prestari Olahraga, Kemenko PMK, Nyoman Shuida; Asisten Deputi Revolusi Mental, Alfredo Sani Fenat; Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Drajat Wisnu Setyawan; Perancang Ahli Madya, Bappenas, Maharani; dan Kesbangpol Provinsi se Indonesia dan Kesbangpol Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta yang hadir secara daring.

Membuka acara, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar daerah terdorong untuk menjadi pelopor gerakan revolusi mental dan penguatan wawasan kebangsaan dengan memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai- nilai 4 Pilar Kebangsaan, serta tersusunnya rekomendasi dan saran kebijakan sebagai bahan acuan kedepan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung program prioritas nasional melalui gerakan nasional revolusi mental dan pusat pendidikan wawasan kebangsaan dengan melakukan pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta peningkatan kapasitas fiskal daerah, memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik. Ganjar menyampaikan revolusi mental disiapkan dengan inovasi, guna menghadapi perubahan jaman dengan character building yang Tangguh.

“deradikalisasi bisa diatasi dengan cara bermigrasi kedunia digital dengan narasi yang sederhana dan kita laksanakan di keseharian kita” katanya.

Aktif di media sosial, lanjutnya, menjadikan hubungan antara pemerintah dan masyarakat menjadi lebih dekat. Aktivitas menyampaikan pesan dan respon cepat kepada masyarakat, memberikan pelayan yang mudah, murah dan cepat. Apresiasi dari masyarakat kepada pemerintah nantinya, akan membentuk karakter masyarakat mudah berterimakasih.

Penyampaian pesan dan respon cepat kepada masyarkat, Pemerintah Provinsi Jawa Tenga memaksimalkan peran setiap OPD untuk memanfaatkan media sosialnya sebagai sarana untuk berinteraksi dengan masyarakat.

“humas disetiap OPD harus ada, menyampaikan performa kinerja dan respon cepat kepada masyarakat” ungkap Ganjar.

Mengakhiri pidato, Ganjar mengingatkan juga, bahwa Kesbangpol memiliki memiliki peran yang strategis dengan kerjaan yang tidak mudah, meskipun hasilnya sebenarnya tidak Nampak, namun itu merupakan investasi panjang sebab memiliki tugas pokok dan fungsi untuk  merevolusi mental penerus bangsa.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi. Menghadirkan Lima orang narasumber dari pemerintah pusat. Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin menjadi moderator dalam sesi tersebut.

Acara berjalan lancar, aman dan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber :

Revolusi Mental dan Wawasan Kebangsaan untuk Menanamkan dan Menumbuhkan Kembali Rasa Kebangsaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *